WEB 1.0
Web 1.0 merupakan website yang digunakan untuk pertama kalinya, dimana seluruh data yang dibuat dan ditampilkan didalamnya serta design dari web tersebut itu semuanya ditentukan oleh admin, hingga sedikit terasa agak monoton. Web 1.0 tidak terlalu interaktif dikarenakan sifat dari Web 1.0 adalah read, maka ketika ada seseorang yang akan menambahkan atau memberikan komentar, seseorang tersebut harus menghubungi langsung admin yang bersangkutan melalui address yang telah ditentukan oleh admin. Jadi dalam penggunaan Web 1.0, kita hanya bisa untuk browsing sesuatu. Dan juga pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya, membuatnya menjadi tidak praktis.
Contoh : Ofoto, Akamai, Mp3.com, Britannica Online, Personal Websites.
Ciri-ciri dari situs Web 1.0 yaitu;
1. Halaman statis, perubahan ataupun isinya seluruhnya tergantung oleh pihak admin/pemilik web tersebut;
2. Penggunaan framesets;
3. Milik HTML ekstensi seperti dan tag diperkenalkan pada awal perang browser;
4. Online guestbook;
5. GIF tombol, biasanya 88×31 piksel dalam ukuran web browser dan mempromosikan produk lain;
6. Pengguna akan mengisi formulir, dan setelah mereka mengklik mengirimkan email klien akan mencoba untuk mengirim email yang berisi formulir rincian.
WEB 2.0
Istilah Semantik lebih dahulu dipakai sebelum istilah Web 2.0. Web 2.0 dikembangkan pada tahun 2004. Perkembangan dari Web 2.0 lebih pada penyajian konten dan tampilan di dalam suatu website, yang versi yang sebelumnya berpusat pada sang pemilik website. Web 2.0 lebih bersifat interaktif daripada Web 1.0 dan sifatnya yang Read-Write, sehingga memudahkan dalam menambahkan materi, berkomentar, dan lain-lain yang dilakukan oleh pembaca web tersebut. Ini juga dikarenakan sifatnya untuk share, collaborate dan exploit.
Dalam web 2.0 user interface suatu situs web yang digunakan adalah teknologi flex (aplikasi rich internet berbasis flash dari macromedia yang sekarang adobe), lazlo (platform aplikasi flash open source) atau menggunakan ajax secara intensif seperti gmail atau google map maka situs itu bisa dikatakan merupakan situs tipe web 2.0, selain itu aktivitas drag and drop, auto complete, chat, voice itu juga karena adanya dukungan Ajax. AJAX adalah penggabungan dari JavaScript dan XML yang menekankan pada pengelolaan konten.
Dan gabungan aplikasi lainnya adalah HTML dengan yang dinamis. XML digunakan untuk mendefinisikan format data.
Contoh : Flickr, BitTorrent, Napster, Wikipedia, Blogging.
Ciri- ciri dari Web 2.0 ;
1. Konten dinamis, metadata, web standar dan skalabilitas;
2. Mudah untuk memasukkan data atau mengambil data dari system;
3. Berbasis web murni;
4. Pengguna memiliki datanya sendiri pada situs;
5. Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas;
6. Hubungan dengan server Client-server Peer to peer;
7. Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML;
8. Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua arah/ Interaktif;
9. Pengelolaan konten Taksonomi/direktori Folksonomi/penanda/tag.
10. Penayangan berbagai kanal informasi Portal RSS/Sindikasi;
11. vHubungan antar pengakses Tidak ada Berjejaring;
12. Sumber konten Penerbit/pemilik situs Pengguna.
Web 3.0
Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini.
Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web semantik, yang memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software. Beberapa ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web semantik itu sendiri.
Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.
Contoh : google, yahoo.
Web 3.0 terdiri dari:
1. Web semantik
2. Format mikro
3. Pencarian dalam bahasa pengguna
4. Penyimpanan data dalam jumlah besar
5. Pembelajaran lewat mesin
6. Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web
Sumber :
https://www.slideshare.net/ferypernandos/tugas-1-rekayasa-web-0316-ki
https://www.academia.edu/7323342/Perkembangan_Internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar